Title : A love that never told
Genre : fluff, Angst
Rating : PG
Pairings : yamajima
Disclaimer : I wish I have yuuto
Summary : it’s all about yamajima
_____Middle school_____
yamada ryosuke adalah seorang anak sekolah biasa, sangat biasa bahkan, tidak terlalu tinggi, dan tidak di berkahi dengan kecerdasan yang sangat luar biasa, bahkan untuk masuk ke sekolah ini juga mungkin karena keberuntungan. yamada ryosuke bukanlah seorang yang dapat menarik perhatian orang dengan cepat, yamada ryosuke adalah seorang yang tidak perduli dengan segala kejadian yang ada di sekitarnya dan tidak suka ikut campur dengan masalah orang lain. Buatnya sekolah hanyalah rutinitas yang harus dijalani, hanya itu. Tak heran yamada tidak memiliki banyak teman di sekolahnya. yamada ryosuke lebih suka menghabiskan waktu dengan membaca komik-komiknya atau mendengarkan lagu-lagu random dari ipodnya.
yuuto nakajima adalah seorang yang sangat terkenal disekolah karena pintar, tinggi 178 cm dan dianugerahi wajah yang dapat membuat jatuh cinta semua cewek ataupun cowok yang melihatnya. Walaupun sebenarnya dia (yuuto nakajima) tidak seperti pangeran yang dibayangkan oleh setiap orang. yuuto bukanlah orang yang dapat dengan mudah beramah-tamah dengan orang disekitarnya. yuuto hanya suka menghabiskan waktunya dengan satu-satunya sahabatnya keito okamoto, mereka menghabiskan waktu untuk latihan band, belajar atau hanya untuk tertawa bodoh bersama.
yamada ryosuke dan yuuto nakajima tidak pernah menyadari keberadaan satu sama lain di sekolah ini, terlebih lagi karena mereka berada di kelas yang berbeda. yamada ryosuke berada di kelas regular biasa yang berisikan anak – anak dengan kecerdasan rata-rata sedangkan yuuto nakajima berada di kelas utama dimana anak – anak paling cerdas disekolah ini berkumpul. Perbedaan kelas membuat mereka tidak pernah menyadari keberadaan satu dan yang lain, sampai ketika sekolah mereka mengadakan seleksi untuk pemilihan anak paling cerdas disekolah itu. yamada ryosuke kaget ketika dipanggil untuk test awal pada lomba ini, ‘nande kore?? ada apa sebenarnya, lomba macam apa ini?’ Tanya yamada didalam kepalanya. karena dia tidak tahu kalau dia mendaftar untuk lomba ini. sebenarnya dia tidak tahu kalau sekolah melakukan lomba ini. chinen yuri, teman kecil yamada mendaftarkan namanya untuk lomba ini.
Walaupun tidak iklas ikut lomba ini pada awalnya namun setiap fase dapat terlewati dengan baik. yamada berhasil menyingkirkan semua pesaing dari kelas regular yang lain dan sampai pada tahap behadapan dengan wakil dari anak – anak kelas utama. yamada ryosuke yang pada awalnya hanya iseng untuk mengikuti lomba ini berubah menjadi serius karena merasa disepelekan oleh anak – anak yang katanya ‘super pintar’ dari kelas utama. yamada mengerahkan segenap perhatiannya untuk memenangkan perlomabaan ini, mungkin ini pertama kalinya dalam hidupnya untuk serius dalam belajar.
yamada mencapai final dari kompetisi dimana peserta yang tersisa adalah chinen yuri (teman dekat yamada sedari kecil) dan dua orang yang dia tidak pernah tahu kalau mereka satu sekolah sebelumnya, yuuto nakajima dan teman dekatnya keito okamoto. Itu pertama kalinya yamada melihat (merasakan keberadaan yuuto). ‘sejak kapan di sekolah ini ada orang seperti dia itu’ Tanya yamada dalam hati. yamada meperhatikan setiap detail yuuto, dan tidak berpaling selama beberapa saat. “yamachan, doushita no??”, suara chinen menyadarkannya. “iya, betsuni” jawabnya pendek. yamada sudah bertekat untuk menang dalam lomba ini untuk membuktikan bahwa anak regular tidaklah warga kelas dua di sekolah ini, walaupun sainganya adalah si ganteng itu.
Dengan segala usaha, kerja keras dan dengan banyak keberuntungan tanpa diduga yamada memenangkan lomba ini. Bahkan dia sendiri tidak percaya. ‘ternyata aku lumayan juga’ gumamnya dalam hati sambil senyum – senyum sendiri. Chinen adalah orang pertama mengucapakan selamat untuknya. Setelah berhasil menjawab pertanyaan terakhir dengan benar chinen langsung teriak dan lompat kearah yamada dan mereka lompat bersama merayakan kemenagan. “yamachan~ sugoi~, omedetto ne yamachan” teriak chinen sambil lompat –lompat memegang pundak yamada. “arigatou na chii”. Perasaan puas, lega dan senang bercampur menjadi satu saat berhasil mengalahkan anak – anak kelas utama.
“omedettou na~” kata pertama yang di ucapkan yuuto kepada yamada. yamada kaget luar biasa, dia dapat merasakan seluruh tubuhnya bergetar melihat sosok yang ada dihadapannya.
“omedettou, yuuto nakajima desu. yoroshiku~” ucap sosok didepannya sambil mengulurkan tangan.
yamada mengedipkan matanya berkali-kali. “yamada ryosuke, temen kecilku” jawab chii kepada yuuto.
“hai, yamada senang berkenalan dengan mu. Selamat yah buat kemenagannya” yuuto dengan senyum paling manis yang pernah ia lihat.
“arigatou na nakajima kun”
“yuuto, kau boleh panggil aku yuuto. Ja mata”
yamada menatap sampai sosok itu hilang dan entah mengapa dia merasa doki doki yang sangat luar biasa. Untuk pertama kalinya yamada merasa sekolah menjadi menarik.
************************************************
____high school____
Disinlah dia, yamada ryosuke, berada di sekolah yang tidak pernah dia inginkan sebelumnya. Ini bukanlah sekolah impiannya, awalnya yamada ingin masuk sekolah yang lebih baik dari sekolahnya sekarang tapi karena kemampuannya yang tidak memenuhi akhirnya dia harus puas dengan sekolah dimana dia sekarang berada.
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah dan yamada berniat untuk tidak masuk pada hari pertama ini tapi entah mengapa dia akhirnya memutuskan untuk tetap datang kesekolah. Hari pertama masuk sekolah semua siswa berbaris di hall sekolah untuk mendengarkan pidato dari kepala sekolah. Pidato panjang yang sebenarnya dia juga tidak faham apa yang sedang dibicarakan oleh kepala sekolah karena memang dia tidak mendengarkan apa pidato kepala sekolah. yamada terkonsentrasi pada sosok yang berada dua baris disisinya, sosok yang sepertinya ia kenal. ‘nakajima!!!’, gumam yamada dalam hati kaget. ‘apa yang sedang ia lakukan disekolah buruk ini?’ sambil terus terfokus kepada sosok yang ada disebelahnya.
yuuto nakajima berada di kelas sebelah kelas yamada ryosuke. yamada ryosuke berusaha sebisa mungkin untuk selalu menghindari yuuto nakajima. yamada juga tidak faham mengapa dia melakukan hal ini. yamada tidak pernah bertemu secara langsung apalagi menyapa yuuto nakajima. Apabila mereka berpapasan dilorong sekolah yamada selalu menunduk dan berjalan secepat mungkin agar yuuto tidak menyadari keberadaannya. Sepanjang tahun pertama bersekolah yamada tidak pernah saling tegur sapa dengan yuuto. Tidak ada yang tahu kalau mereka saling kenal dan berasal dari sekolah yang sama.
Bahkan disekolah ini pun yuuto sangat terkenal diantara para siswa yang lain karena memang yuuto sangat menonjol diantara siswa yang lain dari segi kepintaran, tinggi badan, keahlian dibidang seni dan olah raga dia sangat menonjol ditambah lagi dengan wajah yang super ganteng dan senyum yang super manis. Siapa yang tidak akan menyadari keberadaannya? yuuto menjadi objek yang sangat bagus untuk mata setiap orang. Pada sisi lain yamada ryosuke hanya bisa menatap dari jauh sosok idola semua orang ini. yamada ryosuke adalah seorang a loner yang menghabiskan semua waktunya dengan komik-komiknya, tak ada yang menyadari keberadaannya. ’apa mungkin yuuto nakajima ingat dengan dirinya? Apa mungkin mereka bisa jadi teman?’ yamada menyelesaikan membaca komik-komiknya dengan menutup matanya dengan komiknya.
Pagi ini hari pertama tahun kedua mereka di sekolah menengah. Seperti biasa yamada naik bus sekolah ini. “huaa~!! Pembagian kelas, malas pergi sekolah” tanpa sadar yamada mengeluarkan suaranya. Semua orang di dalam bus melihat ke arahnya, tapi yamada tak peduli. Ketika sedang bemalas-malasan didalam bus mata yamada tertuju kepada sosok yang duduk di depan, tidak terlalu jelas karena penumpang berhimpit-himpitan.
Hari ini pembagian kelas baru dan yah semua orang menuju papan pengumuman untuk melihat kelas pada tahun ini.
“yamada ryosuke, yamada ryosuke, yamada ryosuke…” gumamnya sambil menyisir setiap nama yang ada di papan.
“aaaa~!!!!, kore…, 2-A” lanjutnya, setelah menemukan namanya di papan besar berisikan nama-nama itu sambil terus melihat nama-nama teman sekelasnya yang lain.
“EEEEEEEEEE~~!!!!!! Uso da!!!!” teriak yamada melihat nama yuuto ada di kelas yang sama dengannya.
“yoroshiku ne yamada kun” terdengar suara lembut dari belakangnya.
yamada menoleh dan ternyata seperti diduga itu adalah milik yuuto nakajima yang berdiri tepat dibelakangnya dengan senyum super manis yang sangat mematikan. yamada terpaku melihat yuuto yang masih tersenyum super manis didepannya.
**********************************************
Di tahun kedua sekolah yamada ryosuke dan nakajima yuuto berada di kelas yang sama, sebuah mukjijat mungkin. yamada berada dua baris dibelakang yuuto, sampai saat ini pun yamada masih berusaha menghindari yuuto sebisa yang dia lakukan karena yamada merasakan perasaan yang sangat aneh setiap kali dia berada di dekat yuuto.
Hari ini kelas selesai lebih awal karena berbagai alasan yang dinyatakan oleh para guru, walaupun sebebnarnya yamada tidak terlalu memperdulikan segala alasan itu. Yamada membereskan segala barangnya dengan sangat cepat dan langsung lari meninggalkan kelas, ketika dia mendengar seseorang memanggilnya dari belakang.
“ne yamachan, kita pulang bareng yah?” ketika yamada menoleh kebelakang ternyata itu yuuto yang sedang mengejarnya dari belakang.
‘eh, yamachan?’ gumam yamada ’sejak kapan yuuto menjadi begitu akrab dengan memanggilnya yamachan?’ yamada bebicara pada diri sendiri.
“karena kita menuju arah yang sama bagaimana kalau kita pulang bareng?” yuuto merangkul bahu yamada yang sedang bengong.
“searah?” yamada kaget
“un, ikou yo” yuuto tersenyum manis saat menarik yamada yang masih bingung dengan keadaan yang ada disini. yamada mengangguk.
Sejak hari itu yamada dan yuuto menjadi lebih akrab, yamada tidak lagi menghindari yuuto walaupun dia tetap merasakan perasaan aneh yang membuat jantung berdetak sangat cepat saat bersama yuuto tapi mereka sekarang teman. Mereka selalu bersama saat pergi dan pulang sekolah, yuuto selalu menyisihkan bangku bus untuk yamada.
Bahkan sekarang yuuto membantu yamada dalam pelajaran, banyak hal yang tidak dimengerti oleh yamada mereka menyelesaikannya bersama.
“ne~ yuuchan. Tugas matematika ini aku sama sekali tidak ngerti, gimana nyelesainnya?” sambil menunjukkan buku besarnya.
“hhmmm………yang ini??” yamada memperhatikan yuuto yang sedang berfikir cara untuk menyelesaikannya.
“Aaa~!!! Wakatta~!!!” teriak yuuto menyadarkan yamada dari khayalannya
“seperti ini, begini, begini dan selesai” senyum lebar di bibir yuuto dengan bangga berhasil menyelesaikan persoalan.
“wah~!!! Sasugu yuuchan”
“hahahhaha~ betsuni” yuuto menepuk kepala yamada. “yamachan suge kawai~” sambungnya.
Yamada merasa jantungnya hapir lepas, jantungnya seperti akan meledak. yamada tidak bisa menutupi wajahnya yang memerah.
*********************************************
Semuanya berjalan dengan sangat baik bahkan mendekati sempurna untuk yamada, sekolah menjadi sangat menyenangkan. Tidak satu hari pun yamada berpikir untuk meninggalkan kelas, karena hanya dengan sekolah dia dapat bertemu dengan yuuto. Mereka menjadi teman yang sangat baik. Tertawa bersama, belajar bersama pergi dan pulang sekolah bersama semua terasa begitu menyenangkan. yuuto dan yamada menjadi pasangan yang sangat terkenal di sekolah. Orang – orang yang awalnya tidak pernah melihat keberdaan yamada sekarang mulai membicarakannya karena dia berteman dan bergaul akrab dengan yuuto nakajima siswa paling terkenal di sekolah.
Banyak gossip mengenai mereka yang beredar di sekolah, gosip yang baik maupun yang buruk yang mulai terdengar mengenai hubungan mereka. Banyak yang mengatakan kalau Yamada hanya ingin memanfaatkan yuuto saja makanya dia ingin berteman dengan yuuto. Awalnya yamada tidak memperdulikan semua gosip yang mulai beredar disekolah selama dia bersama yuuto semuanya akan menjadi sempurna.
Semakin hari gosip menjadi memakin tidak terkendali, banyak hal-hal aneh yang dibicarakan semua orang yamada merasa mulai tidak nyaman dengan keadaan sekarang. yamada merasa orang-orang mulai menatapnya dengan aneh. Semuanya menjadi lebih buruk ketika yuuto mulai mengabaikannya. Selalu ada begitu banyak alasan mengapa yuuto tidak ingin pulang bersama dengannya lagi. Semua menjadi lebih buruk ketika yuuto mulai menghindar dan tidak berbicara dengannya. yuuto tidak lagi berbicara dengan yamada.
Suatu hari sepulang sekolah yamada berlari kearah yuuto yang langsung bergegas pulang begitu mendengar bel tanda pulang berbunyi.
“NE~ yuuchan!!!” yuuto tidak merespon teriakan yamada yang berlari dibelakangnya. “NAKAJIMA YUUTO!!!” Yamada berteriak dan mempercepat larinya, ia berdiri tepat di depan Yuuto
“ne~ yuuto kun, mengapa kita jadi seperti ini?? mengapa yuuchan tidak berbicara dengan ku??” yuuto tidak menatap Yamada yang ada dihadapannya. yamada berusaha menahan air matanya sebisa mungkin agar tak jatuh disini.
“maaf yamada aku sedang buru-buru” yuuto meninggalkan yamada yang sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. yamada merasa itu adalah akhir dari semua pertemanan mereka selama ini. yamada merasakan sakit yang tak tertahankan di dadanya.
Hari itu adalah hari yang tidak akan pernah bisa dia lupakan, yamada kehilangan teman terbaik yang pernah ia miliki. Selama tiga hari yamada tidak masuk sekolah, dia hanya berdiam diri dirumah. yamada tidak bermasalah dengan semua orang yang tidak memperdulikannya tapi mengapa yuuto juga harus mengabaikannya. yamada mulai berpikir bahwa berteman dengan yuuto nakajima selama ini adalah kesalahan terbesar yang penah dia lakukan.
yamada mulai bermain dengan kata ‘andai saja’, andai saja dia tidak pernah bertemu dengan yuuto nakajima, andai saja dia tidak menjadi teman yuuto nakajima, andai saja semua orang tidak ada, andai saja semua pembuat gosip itu musnah, andai saja dia berhasil masuk sekolah favoritnya, andai saja dia bisa lebih pintar, andai saja, andai saja, andai saja… dan air mata pun jatuh lagi.
Hari ini, setelah tiga hari absen sekolah tanpa alasan yang jelas akhirnya yamada memutuskan untuk masuk sekolah kembali, tidak terlihat sedikitpun wajah sedih diwajahnya. yamada berusaha sekuat mungkin untuk melawan semua air mata yang ada dan berusaha untuk kembali normal menjadi yamada awalnya sebelum bertemu dan berteman dengan yuuto nakajima. yamada kembali kepada teman sejatinya ipod dan komik – komiknya.
yamada tidak pernah bebicara lagi dengan yuuto nakajima selama sisa masa sekolah yang diajalani, mereka seperti tidak pernah saling kenal. Mereka saling mengabaikan. Semua terasa begitu berat untuk yamada setiap kali dia melihat yuuto, ia tidak bisa menahan emosinya, yamada tidak bisa menahan air matanya. yamada mengalihkan semua perhatiannya pada semua komik-komiknya dan ipod.
*********************************************
Pada tahun ketiga sekolahnya yamada ryosuke berada dikelas yang sama dengan yuuto nakajima lagi. Entah ini kebetulan atau memang karena ada yang mengatur tapi rasanya sangat berat untuk yamada ryosuke berada dikelas yang sama dan tidak saling berbicara. Hampir satu tahun sudah sejak terakhir kalinya yamada ryosuke berbicara dengan yuuto nakajima, sekarang yuuto memiliki teman – temannya sendiri dan memang sepertinya yuuto tidak membutuhkan yamada untuk berada di sana. Sedangkan pada sisi yang lain, yamada tetap dengan teman – teman setianya, ipod dan komik – komiknya. yamada dapat merasakan bahwa banyak sekali teman – teman kelasnya yang bergosip mengenai dirinya dan hubungannya dengan yuuto. Ia tahu semua orang bergunjing bahwa, dirinya dibuang oleh yuuto dan memang itulah yang seharusnya ia dapatkan sejak awal. yamada ryosuke sebenarnya tidak peduli dengan semua apa yang digunjingkan oleh orang lain, tapi ia ingin tahu, ‘apa sebenarnya yang terjadi?’, ‘apa yang dipikirkan oleh yuuto saat itu?’, ‘mengapa yuuto begitu mengacuhkan semua gunjingan sampah itu?’. Ada begitu banyak pertanyaan didalam kepala Yamada.
Ini adalah tahun terakhir dari sekolah dan waktu terasa begitu singkat, ini adalah kesempatan terakhir yang ia miliki. Karena mungkin setelah sekolah ini selesai mereka tidak akan bertemu lagi. ‘Ini adalah kesempatan terakhirku, aku harus meninggalkan sekolah ini tanpa penyesalan’ yamada memikirkan banyak cara untuk dapat menyelesaikan masalah yang sebenarnya tidak pernah difahami olehnya.
Hari ini adalah hari special untuk mereka yang siswa tahun terakhir di sekolah, hari ini adalah farewell party yang dilakukan sekolah setiap tahunnya untuk semua siswa akhir sekolah. yamada sudah memutuskan hari ini adalah waktu yang paling tepat baginya untuk menyelesaikan semua kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya dan yuuto.
yamada mencari sosok yuuto keseluruh bagian sekolah, tapi yamada tidak dapat menemuknnya. ‘doko ga yuuto kun?’. Seharian mencari yuuto disekolah dan tidak menemukannya akhirnya yamada memutuskan untuk meninggalkan pesan untuk yuuto dilokernya, berharap besok ketika yuuto datang kesekolah dapat membaca surat tersebut.
To: Yuuto Nakajima
yuuto kun, apakabar? Aku berharap semuanya baik, dan sepertinya memang dalam keadaan baik. Hari ini di farewell party sekolah aku ingin bercerita banyak sekali dengan yuuto kun tapi sepertinya yuuto kun tidak datang kesekolah. Semoga tidak ada hal buruk yang terjadi yang mengakibatkan yuuto tidak datang hari ini.
yuuto kun, hari ini adalah farewell party sekolah, tinggal satu bulan lagi sebelum kita benar – benar meninggalkan sekolah ini. Waktu berjalan begitu cepat, rasanya baru dua hari yang lalu aku mendengarkan pidato membosankan dari kepala sekolah, pidato yang sebenarnya tidak pernah aku tahu apa isinya karena aku memperhatikan sosok lain yang berada dibaris sebelahku. Rasanya baru kemarin kita pulang sekolah bersama – sama. Tapi sekarang sudah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada sekolah ini. Hari ini mungkin adalah kesempatan terakhirku untuk bertemu dengan yuuto, karena setelah ini kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi berikutnya.
yuuto kun terima kasih sudah menjadi temanku selama aku berada disekolah ini, membantuku dalam banyak hal, membuatku merasa nyaman walaupun pada akhirnya semuanya tidak berjalan dengan baik dan mulus. Terimakasih. Aku tidak pernah benar – benar memiliki teman sebelumnya; buatku teman hanya chinen yuri yang aku kenal sedari aku berusia 4 tahun. Aku bukan orang yang dapat dengan mudah menerima orang lain; bahkan aku tidak berbicara dengan orang yang tidak aku kenal dengan baik. Tapi dengan yuuto kun aku merasa sangat nyaman dan menjadi diriku sendiri. Untuk pertama kalinya aku merasa benar – benar menjadi diriku ketika bersama orang lain.
yuuto kun, aku tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi diantara kita namun buatku sampai hari ini Yuuto kun tetap menjadi teman terbaikku. Ini adalah hari – hari terakhir kita disekolah ini mungkin nantinya kita tidak akan bertemu lagi tapi aku harap ketika nanti suatu saat kita bertemu dijalan kita bisa kembali bertegur sapa dengan senyum yang paling manis.
Ne~ yuuto kun, terimakasih untuk semua persahabatan yang telah kita bagi.
Bye bye
_Yamada Ryosuke
yamada melipat kertas berwarna orange itu dan memasukkannya kedalam loker yuuto.
******************************************
Hari ini adalah hari terakhir sekolah dan mereka semua baris di hall sekolah untuk mendengarkan pidato penutupan dari kepala sekolah, yamada mencari sosok yuuto yang dari pagi tidak kelihatan. Ini benar – benar terakhir kalinya kesempatan yamada bertemu dengan yuuto. ‘bye bye yuuto’ gumam yamada dalam hati. Ada air mata yang ditahan dengan segala usaha agar tidak jatuh.
*********************owari*****************
Thank you so much for reading ^0^