Lan Xichen adalah anak tertua dari klan Lan. Lan Xichen memiliki seorang adik bernama Lan Wangji. Semenjak kecil Lan Xichen dan Lan Wangji tidak tinggal bersama orang tua mereka. Sampai usia enam tahun, mereka tinggal dengan pengasuh. Setelah enam tahun, kedua Lan bersaudara diasuh oleh sang paman, Lan Qiren, untuk mendapatkan pengajaran.
Karena ayah Lan Xichen, sang kepala klan, mengurung diri dari dunia luar; sedari kecil Lan Xichen telah diangkat menjadi pimpinan klan. Lan Xichen mendapat gelar Zewu-jun. Sebagai kepala klan, Lan Xichen tidak hanya terkenal memiliki kemampuan kultivasi yang tinggi, Ia juga terkenal akan kebaikan, keramahan, dan kelembutan hati yang penuh belas kasih. Tak heran, karena Lan Xichen mendapat didikan etika yang sangat baik dari sang Grand Master, Lan Qiren. Klan Lan memang sangat terkenal dengan perilaku beretikanya.
Setiap tahun banyak pimpinan klan yang mengirim anak mereka untuk belajar etika di Gusu Lan. Hari itu adalah hari pertama pembelajaran Gusu dimulai. Sebagai ketua klan, Lan Xichen bersama Grand Master Lan menyambut siswa baru. Di hari penyambutan itu, Lan Xichen bertemu dengan Meng Yao untuk kali pertama.
Meng Yao adalah anak haram dari kepala klan
Jin. Namun, Ayao dibesarkan oleh keluarga Nie. Di hari penyambutan siswa baru Gusu Lan, Ayao bukan sebagai siswa. Ayao hadir di penyambutan sebagai pelayan dari adik bungsu kepala klan Nie yang akan belajar di Gusu.
Setelah upacara penyambutan, Zewu-jun (gelar Lan Xichen), bepapasan dengan Ayao di lorong. Ayao yang melihat Zewu-jun di hadapannya langsung menundukan kepala penuh hormat sambil tersenyum menunjukan dua lesung pipi miliknya. Di kejauhan, terdengar samar-samar orang bergosip, ”dasar anak pelacur tidak tahu diri” ”berani sekali anak pelacur itu menyapa Zewu-jun”. Mendengar perkataan-perkataan itu, Ayao menunduk sekali lagi dan bergegas pergi. Di sisi lain, Zewu-jun menunduk dan membalas senyum Meng Yao.
Setelah hari penyambutan siswa baru, banyak hal terjadi. Penyerangan Klan Wen terhadap Klan-klan lain, Meng Yao di usir oleh kepala Klan Nie, hingga Ayao diterima di Klan Jin oleh ayah biologisnya dan mendapatkan nama Jin Guangyao.
Lan Xichen yang memang sedari awal berhubungan baik dengan ketua Klan Nie, ingin mendamaikan hubungan kepala Klan Nie dengan Ayao. Dengan tujuan mendamaikan hubungan kepala Klan Nie dan Ayao, mereka bertiga besumpah dengan darah untuk menjadi saudara. Sebagai saudara yang penuh kasih sayang dan selalu positif, Zewu-jun memberikan token akses keluar masuk Gusu Lan kepada Ayao. Kapan saja Ayao ingin menemui Zewu-jun, apapun masalah Ayao, Zewu-jun sebagai kakak akan mendengarkan dan membantu Ayao. Selain itu, Zewu-jun juga mengajarkan healing melody kepada Ayao.
Tidak lama setelah mereka bertiga, kepala Klan Nie, Zewu-jun, dan Ayao bersumpah menjadi saudara, Kepala Klan Nie mengalami sakit. Tak jarang kepala Klan Nie kehilangan kesadaran dan mengamuk. Untuk menenangkan saudara tertua mereka tersebut, Zewu-jun dan Ayao memainkan healing melody dengan zitar. Zewu-jun berharap Ayao bisa membantu memulihkan kesehatan sang kakak tertua. Namun, sesuatu terjadi, satu hari sang kakak tertua mengamuk tak terkendali ingin membunuh Ayao dengan menebas-nebaskan goloknya dengan sangat brutal. Sang kakak tertua terus menebas tanpa henti sampai akhirnya collapse. Ayao melaporkan bahwa kakak tertua telah meninggal, namun jenazah sang kakak tidak pernah ditemukan.
Lan Wangji, adik Lan Xichen, yang selalu melakukan perburuan malam (perburuan roh jahat) menemukan hal-hal aneh diperburuannya. Bersama seorang temannya, Wangji melakukan penyelidikan terhadap kejadian-kejadian aneh yang Ia temui ketika melakukan perburuan malam. Menariknya, penyelidikan yang dilakukan Wangji menuju pada kematian saudara sesumpah Zewu-jun.
Saat itu, sepuluh tahun setelah kematian kepala Klan Nie. Banyak hal telah terjadi selama sepuluh tahun terakhir dan Jin Guangyao telah menjadi kepala Klan Jin. Penyelidikan yang dilakukan oleh Wangji menuju ke arah Jin Guangyao. Ketika Wangji melaporkan ini kepada kakaknya, Lan Xichen tidak menerima begitu saja. Saat itu, Lan Xichen berkata, ”Ayao dalam pandangan kalian, bukanlah Ayao dalam pandanganku”. Bukan karena Zewu-jun tidak memercayai adiknya, namun Zewu-jun merasa mengenal Ayao dengan sangat baik.
Wangji yang memiliki tingkat keadilan yang tinggi, menunjukan bukti-bukti kepada sang kakak, diantaranya adalah healing melody yang Zewu-jun ajarkan sendiri pada Ayao. Musik yang rutin Ayao mainkan untuk kepala Klan Nie, tidak persis sama dengan apa yang Zewu-jun ajarkan. Dalam healing melody yang Ayao mainkan untuk kepala Klan Nie, ada melody lain yang Ia masukan. Melody yang bukannya untuk healing, justru melody untuk pengacau pikiran. Itulah mengapa kepala Klan Nie seperti hilang kesadaran. Sejatinya, satu-satunya Klan yang menggunakan metode musik hanyalah Gusu Lan. Wangji sempat bertanya-tanya dalam hati, mengapa Jin Guangyao bisa mengetahui melody pengacau pikiran yang hanya ada di perpustakaan Gusu Lan.
Zewu-jun akhirnya menerima apa yang disampaikan Wangji setelah mendengar 'healing melody' versi Ayao. Zewu-jun merasa begitu bodoh. Ia seperti sebuah bidak.
Setelah melakukan konfrontasi terhadap Ayao, Zewu-jun memutuskan untuk mundur dari jabatan sebagai kepala Klan Lan. Zewu-jun mengurung diri dari dunia luar, refleksi.
Peraturan No. 52 keluarga Lan: ”jangan berteman dengan orang jahat”
Satu hari, Lan Xichen pernah berkata ”dahulu aku merasa memahami banyak hal, namun kemudian aku mengerti semua tergantung sudut pandang kita terhadap sesuatu”
Note: Lan Xichen still my favorite 😊
No comments:
Post a Comment